Arsip Blog

Senin, 27 Mei 2013

Cerita Sex - Annisa : Gara-gara Credit Card

Prefeface : Ini adalah cerita fiktif,  sebagai awal coba-coba. Mohon saran dan kritikan ke alamat email hirata619@gmail.com /fajarstress@hotmail.com
Annisa adalah remaja berusia 16 tahun yang sangat cantik. Postur tubuh yang langsing ideal dengan rambut lurus sebahu dan gaya pakaiannya yang seksi serta ukuran bra 34 B selalu menjadi perhatian lelaki di SMU nya. Banyak pria yang ingin menjadi kekasihnya, tak terkecuali Ricky, kakak kelasnya yang juga merupakan primadona SMU tersebut. Cinta Ricky ditolaknya mentah-mentah karena Ricky berpenampilan sederhana layaknya anak SMU pada umumnya.   Bisa di bilang Annisa cukup sempurna secara fisik kendatipun pernah sekali melakukan hubungan badan dengan pacarnya semasa duduk di bangku SMP. Namun sayang sifat materialistisnya sangat parah.   Ini di sebabkan karena bapak dan ibunya terlalu memanjakannya dan terlalu sibuk dengan bisnis mereka di luar kota.
Cerita di mulai ketika tanpa sadar Annisa terlilit hutang karena kredit card yang dia gunakan melebihi kuota. Tak ayal pihak bank melayangkan surat teguran untuk segera menutup hutang kredit card yang dia gunakan. Annisa pun bingung kepada siapa dia bisa meminjam uang. Dengan terpaksa, di telponlah Alex, cowok satu SMU yang terkenal playboy dan bejat.
“Halo sayang “ jawab Alex.
“Halo, Lex aku bisa pinjam uang ?” Tanya Annisa.
“Oh bisa, tapi berapa jumlahnya ?” Tanya Alex.
“Aku butuh 10 juta lex buat nutup tagihan kredit card” kata Annisa.
“Hah ?? 10 juta ? Udah edan loe? Tuh duit gede Nis buat kite-kite. Gila. Terus loe butuh kapan ?” Tanya balik Alex.
“Besok lex. Aku butuh duit itu besok “ kata Annisa.
Alex terdiam sejenak, namun otak nakalnya langsung bekerja. Dia sebenarnya mampu meminjamkan uang 10 juta itu mengingat dia anak orang kaya. Namun karena moralnya bejat, akhirnya muncul ide untuk mendapatkan tubuh Annisa yang terkenal seksi itu dengan gratis.
“Lex ??” Tanya Annisa.
“Ok, kamu tunggu sebentar aku lihat dulu. Lima menit lagi aku telpon kamu” kata Alex.
Tut… akhirnya telepon di tutup. Annisa berharap dengan cemas. Dia menyadari Alex tak mungkin meminjamkan uang kepadanya dengan Cuma-Cuma, pasti ada syaratnya. Namun Annisa sudah siap dengan kemungkinan itu.
“Hmm, pasti dia mau nikmatin tubuhku. Tak apalah, toh aku sudah gak perawan.” Gumam Annisa.
Lima menit kemudian handphone annisa berbunyi.
“Halo “ jawab Annisa.
“Say, bisa deh aku pinjemin kamu duitnya besok, tapi ada syaratnya” kata Alex.
“Ok, apapun itu aku penuhi. Emang syaratnya apaan ?” Tanya Annisa.
“Besok aja kita ketemuan di areal parkir sekolah sepulang sekolah” kata Alex.
“Ok, tapi kamu janji loh ya bawa duitnya” kata Annisa.
“OK, sampai ketemu besok” kata Alex seraya menutup telpon.
Keesokan harinya sepulang sekolah, Annisa menemui Alex di area  parker sekolah.
“Eh lex, gimane? Loe bawa duitnya ?” Tanya Annisa.
“Iya, gua dah bawa. Nih” jawab Alex seraya menunjukkan lembaran uang ratusa ribu yang ada di tasnya.
“Ini 10 juta” kata Alex.
“Wah makasih banyak loh lex” kata Annisa.
“Eits, tunggu dulu. Kamu belum tanda tangani perjanjian kita. Ini uang besar Nis, ada syaratnya.” Kata Alex tersenyum puas.
“Apapun itu alex, aku siap menerima persyaratannya.” Kata Annisa.
“Ok, kamu bisa ikut aku sekarang ?” Tanya Alex.
Annisa mengangguk tanda setuju. Lalu Alex membawa Annisa dengan mobilnya ke sebuah kafe tak jauh dari Bank tempat Annisa mesti membayar hutang.
“Nah, karena uang yang kamu pinjam tergolong besar, persyaratannya sudah aku tulis. Aku butuh tanda tanganmu kalo kamu setuju” kata Alex menyodorkan kertas kepada Annisa.
Annisa membaca surat perjanjian tersebut. Isi perjanjian tersebut kurang lebih adalah “Saya, Annisa bersedia menjadi budak sex Tuan Alex selama 3 bulan dan mematuhi segala perintah Tuan alex di masa tersebut tanpa terkecuali, serta saya akan tinggal dengan tuan Alex di masa itu”. Rupanya Annisa sudah memikirkan hal tersebut matang-matang, menginat orang tuanya sendiri jarang pulang ke rumah Dia sekarang tinggal bersama dengan dua pembantu setia keluarganya. Biasanya mereka pulang setiap 4 bulan sekali .
“Baiklah, ini aku tanda tangani kontraknya” kata Anisa seraya menanda tangani perjanjian tersebut.
Alex tersenyum puas. Diberikanlah uang 10 juta tersebut. Annisa lega sekaligus was-was dengan keadaannya yang terjepit. Dengan di antar Alex, Annisa menuju bank tersebut dan melunasi hutangnya.
“Ok, hutangmu kan udah lunas, dan kamu tandatangani persyaratannya. Jadi mulai sekarang kamu adalah budakku. Jadi mulai sekarang aku jadi tuanmu dan aku bebas meminta apapun dari kamu. “ kata alex di dalam mobil.
“Ya tuan.” Kata Annisa.
“OK, saya mau mulai hari ini kamu tinggal di vilaku selama 3 bulan dan aku gak ingin kamu membawa pakaian selembarpun. Nanti pakaianmu aku belikan.” Kata Alex.
“Ya tuan.” Kata Annisa.
Akhirnya alex membelokkan mobilnya ke sebuah toko pakaian. Didalam toko pakaian, Alex memilih pakaian yang pantas untuk Annisa(tentu pakaian tersebut sesuai dengan keinginan Alex). Karena ukuran yang diminta spesifik, Alex dan Annisa menunggu sedikit lama. Akhirnya setelah 2 jam menunggu, akhirnya pakaian tersebut selesai. Alex membayarnya dan mengajak pergi Annisa.
“OK, sekarang kamu bisa ikut ke Villaku?” yanya Alex.
“Ya tuan, tapi saya perlu mengabari orang rumah” kata Annisa.
“Ok, kali ini aku penuhi. Kita ke rumahmu dulu.Tapi jangan lama-lama ya.” Kata Alex.
“Ya tuan” kata Annisa pasrah.
Alex mengantar Annisa pulang. Selama di perjalanan pulang, Annisa sudah membayangkan penderitannya bakal menjadi bulan-bulanan buaya darat ini. Namun Annisa pasrah akan nasibnya. Dan Akhirnya sampailah mereka di depan rumah Annisa. Alex memarkir mobilnya agak jauh dari rumah Annisa. Kurang lebih 10 meter dari pagar depan rumah Annisa.
“Nis, nanti kamu pake baju ini tapi gak usah pake daleman. Ingat, jangan bawa pakaian selembarpun !!” kata Alex tersenyum puas seraya memberi sepotong pakaian yang baru dibelinya. Annisa hanya mengangguk lemah dan turun sebentar ke rumahnya.
Tak berapa lama Annisa muncul mengenakan pakaian yang diberikan Alex. Saat itu Annisa menggunakan hem tipis tanpa lengan yang sangat pendek dan menampakkan perut datarnya yang mulus dan bawahannya adalah hotpants yang longgar dan pendek sekali, sehingga kendatipun berdiri tegak tampak sedikit bongkahan pantatnya yang padat berisi. Saat itu angin sedikit kencang. Sesekali rok mininya tersingkap menampakkan pantatnya yang tidak tertutup cd. Kontan para tetangga dan orang di sekelilingnya menelan ludah,  dan ada juga yang bersiul menggoda. Sebenarnya Annisa malu, namun itulah konsekwensi dari perjanjiannya.  Namun dengan menahan malu Annisa menuju mobil Alex.
“Wow, kamu cukup cantik dengan pakaian seperti itu. Tapi, aku merasa kurang yakin kamu gak pake daleman” kata Alex tersenyum nakal.
“Bener tuan, aku gak pake daleman” kata Annisa.
“Ok, tapi aku mau lihat. Coba kamu tarik rok mu ke atas” kata Alex.
Annisa menurut dan membuka menarik rok mininya ke atas. Alex tersenyum puas.
“Ok, sekarang, aku mau lihat atasannya. Coba kamu buka kancing bajumu sekarang” perintah Alex.
Dengan pasrah Annisa membuka kancing bajunya, dan tampak buah dada yang menantang di depan alex. Alex senang dan meremas buah dadanya.
“Ok, kita jalan.” Kata alex seraya menyalakan mesin mobilnya dan menjalankan mobilnya.
Selama di perjalanan Alex selalu mengusap kemaluan Annisa, dan terkadang memasukkan jemari tangannya ke vagina Annisa. Annisa hanya pasrah tubuhnya di kerjain Alex. Sesekali Annisa meleguh keenakan. Akhirnya, setelah perjalanan panjang,sampailah mereka di Villanya Alex.
“Nis, selama di rumah, aku ingin kamu tak mengenakan pakaian sehelai pun. Pakaian sekolah kamu sudah saya siapkan. Tugasmu membersihkan rumah, memasak, mencuci mobil dan lain sebagainya. Aku gak ingin kamu membantah. Mengerti  pecunku  ?” kata Alex
“Ya Tuan” kata Annisa Pasrah.
“Sekarang sepas semua pakaianmu dan berikan padaku, cepat !!” perintah Alex.
Annisa segera melepas pakaian yang dia kenakan barusan dan pakaian tersebut ada di tangan Alex.  Tampaklah tubuh mulus Annisa tanpa sehelai benang, Alex memandang penuh nafsu dan tersenyum nakal. Setelah itu, dia dan Alex masuk ke villa tersebut. Alex yang sudah gemas meremas pantat Annisa dan sesekali menepuknya dengan keras. Annisa pasrah dengan perlakuan yang dia terima.
“Nah villa ini masih kotor, maklum gak ada pembantu. Lagi cuti. Sekarang kamu bersihkan villaku dan harus bersih. Setelah itu siapkan makan siang. “ perintah alex.
“Baik tuan” kata Annisa dengan pasrah.
Annisa segera merapikan villa tersebut. Dimulai dengan merapikan tempat tidur, menyapu, mengepel, dan mencuci mobil Alex, setelah itu memasak.
Tak berapa lama, rupanya Alex lapar. Dia masuk ke villa namun, masakan untuk makan belum selesai.
“Nis, mana makan siangnya ? koq belum ada ?!!” teriak Alex dengan marah.
Annisa yang mendengar teriakan Alex berlari menemui Alex. Karena tak berpakaian, buah dadat=nya tampak bergoyang hebat ketika berlari. Alex sebenarnya bernafsu, namun karena marah, dia bisa menutupi nafsunya.
“Maaf tuan, masakannya belum selesai.” Kata Annisa ketakutan.
“Sudah saya kasih waktu dua jam koq belum ada makan siang. Emang kerjamu apaan ?!!” hardik Alex seraya menampar wajah Annisa dengan keras. Annisa jatuh tersungkur, dan melelahlah air matanya.
“Heh budak, jangan menangis, cepat selesaikan masakanmu !!!” hardik Alex.
“Ya Tuan. Maafkan saya tuan” kata Annisa sambil menangis. Annisa bangkit dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya. Alex duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Tak berapa lama Annisa menghidangkan makan siang.
“Tuan, makan siang sudah siap” kata Annisa.
Mendengar itu, Alex menuju ruang makan. Dengan senyum senang, Alex melahap masakan Annisa. Annisa pun melahap makan siang itu. Setelah selesai, Alex meminta Annisa untuk menuju kamarnya setelah mencuci piring.
“Cepat cuci piring kotornya, dan setelah itu kamu ke kamarku.” Kata Alex.
“Baik Tuan, tapi kamar tuan yang mana ?” tanya Annisa.
“Oh kamarku yang ada di depan, tepat sebelah ruang keluarga. Oh ya, nanti malam kalo kamu istirahat di depan kamarku, nah di ruangan itu, udah aku siapin semuanya” kata alex menunjuk ruangan kecil di depan kamarnya yang tak lain adalah bekas gudang barang tak terpakai yang cukup kotor.
“Baik tuan” kata Annisa datar.
Plak… Alex menampar wajah Annisa dengan keras, dan kembali Annisa tersungkur. Kembali Annisa menahan tangis.
“Heh budak, kamu kurang suka melayani saya ya?!! Kalo gak suka gak apa-apa, tapi kembalikan uang 10 jutaku sekarang, biar kamu jadi makanan debt collector bank itu !!” bentak Alex.
“Ma…maafkan saya tuan. Saya su..ka men..jadi bu..dak tu…an. Apapun yang..tuan minta saya akan patuhi” kata Annisa tangisnya pecah.
“Bagus, lalu dengan pemberianku apa yang harus kamu cuapkan, hah ?!! seharusnya kamu bilang terima kasih bodoh !!!” hardik Alex.
“Te…Terima Kasih Tuan” kata Annisa sambil menangis.
“Bagus, cepat cuci piring kotornya dan temui aku di kamar setelahnya” perintah Alex dengan suara yang mulai merendah.
“Baik tuan” kata Annisa seraya bangkit .
Plak..Alek menepuk pantat Annisa dengan cukup keras. Annisa pasrah dan melanjutkan pekerjaanya. Alex pun menuju ke kamarnya, menunggu Annisa. Rupanya nafsu untuk menikmati tubuh budaknya sudah memuncak. Penisnya sudah mulai mengeras. Tak berapa lama kemudian, Annisa mengetuk pintu kamar Alex.
“Ya masuk.” Perintah Alex pada Annisa.
Annisa pun masuk. Alex memerintahkan Annisa untuk berjongkok dengan menangkangkan pahanya di depan Alex. Annisa pun menurut. Tampaklah vagina yang tertutup bulu lebat. Timbul pikiran nakal dari Alex.
“Nis, aku kurang suka dengan jembutmu yang terlalu lebat. Itu ada pisau cukur, cukur dulu jembutmu” perintah Alex sambil menunjuk meja rias di depannya.
“Ya tuan. Perintah saya laksanakan” kata Annisa menurut. Diambillah pisau cukur tersebut, dan mulailah dia mencukur bulu kemaluannya.
“Hei, lihatin ke aku dong, jangan belakngin aku” perintah Alex.
Annisa pun memutar arah dan mencukur jembutnya tepat di hadapan Alex hingga bersih. Alex tersenyum puas.
“Ok perek, aku udah gak tahan. Sini naik ke ranjang, duduk sebelahku” perintah Alex.
“Terima kasih tuan.” Kata Annisa.
Setelah duduk di sebelah Alex, dengan nakal Alex mencium bbir Annisa. Annisa pun memlas ciuman Alex dengan ganasnya. Tangan Alex mulai menjelajah ke payudara Annisa, dan meremasnya dengan lembut, memainkan putingnya dan mengshisap payudaranya. Annisa yang sudah mulai terangsang mendesah penuh nafsu.
“Ahhh…hhhhh….tu..aann… te..ruuuss..tuuaan… eeennaakk…” desah annisa yang sudah mulai terangsang.
 Tangannya pun mulai mengusap selangkangan Alex, dan mencari benda yang di inginkan. Setelah dia mendapatkan, dia mengusab benda tersebut dengan lembut.
“Ooooh nis, lembut sekali belaianmu. Bukain dong celanaku” kata Alex mulai meracau ke enakan.
“HHH…ahhh…baik tuan” kata Annisa yang juga terangsang. Tanpa berpikir lama, Annisa membuka celana panjang Alex berikut celana dalamnya. Tampaklah penis Alex yang sangat besar berdiri tegak. Annisa ngeri sekaligus kagum melihat ukuran penis Alex yang panjangnya 18 cm dan berdiameter 4 cm, jauh lebih besar dan lebih berotot ketimbang milik mantan pacarnya.Dia tak yakin penis tersebut muat di liang cintanya.
Dengan ragu, Annisa mulai mengusap penis itu dengan lembut. Alex menghentikan kegiatannya.
“Aaahh…Nis, hisap kontolku sekarang” perintah Alex.
“Baik tuan” kata Annisa seraya berjongkok di depan Alex.
Annisa mulai menjilat kepala penis tersebut dan secara perlahan memasukkannya ke dalam mulutnya.Saking besarnya, Annisa musti membuka mulutnya lebar-lebar, dan mulutnya pun telah penuh sesak dengan penis itu.
“HHH..Ahhhh, Ayo nis, kulum punyaku “ desah Alex penuh Nafsu.
Annisa pun menurut. Dengan perlahan, di maju mundurkan kepalanya.
“Ahhh..hhhhh..ooohhh…Nikmatnya. HHHH…enak banget loe nyepongnya.” Kata Alex yang sudah terangsang. Alex memegang kepala Annisa dan sesekali menjambak rambutnya. Annisa terus  memaju mundurkan kepalanya, makin lama makin cepat.Namun rupanya Alex telah meminum obat kuat, sehingga cukup lama Annisa memblow job.
“Ahhh…ooohhh…hhhh…Nis …aaku mau…ke luarrr…” desah Alex seraya menekan kepala Annisa lebih dalam.
Namun karena ukuran penisnya yang panjang, Annisa terbatuk batuk. Alex tak perduli. Dia terus menekan kepala Annisa lebih dalam. Tampak wajah Annisa kemerahan menahan sakit.
“Uhuk..hhhkkk..kkkhhhh” suara Annisa kala kepalanya di tekan lebih dalam. Tampak matanya merah menahan siksaan itu  namun Alex terus menekan kepala Annisa lebih dalam.
“Ahhh..oooooohh…..aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh..nis…aku ke..luuuuaaarr” desah Alex seraya menahan kepala Annisa supaya tak bergerak.
Creet…creet…cret…keluarlah air maninya di dalam mulut Annisa. Annisa terbatuk batuk namun Alex terus menekan kepala Annisa dengan keras. “hkkkk..hkkkk….hkkkk…” suara Annisa menahan sakit. Dia merasa tak bisa bernafas. Mulutnya pun penuh dengan air mani. Sebagian air mani tersebut menetes di bibirnya. Setelah beberpa lama Akhirnya Alex melepaskan cengkramannya dan Annisa pun bisa bernafas.
“heh perek, bersihin kontolku sekarang. “ perintah Alex.
“ya tuan” kata Annisa .
Annisa menjilat penis Alex dan membersihkan sisa sperma yang masih menempel di penisnya. Namun karena Alex lelah, dia memerintahkan untuk mengulum penisnya kembali. Namun tak di duga, rupanya Alex dengan santainya kencing di mulut Annisa. Annisa berontak, namun, kepalanya di tahan Alex, sehingga mau tak mau Annisa menelan air seni itu.
“Heh budak, minumkencingku, jangan tersisa” hardiknya.
Annisa menurut, dan dengan perasaan jijik, dia telan semua air kencing Alex, dan tak lupa membersihkan penisnya hingga bersih. Setelah selesai, Annisa terbaring lemas dan sejenak mereka beristirahat.Hati kecilnya menangis menerima siksaan dari Alex, namun penderitaan ini musti di jalani hingga 3 bulan ke depan.
Tak berapa lama kemudian, Alex mulai mengusap paha mulus Annisa, dan menciuminya. Annisa kembali terangsang. Alex terus menciumi paha mulus tersebut dan mengelusnya. Tangannya terus bergerak ke pangkal paha tersebut. Diangkatnya kaki Annisa ke atas, dan pahanya di buka lebar-lebar sehingga tampak vaginanya yang ranum. Tanpa menunggu waktu, Alex menjilat vaginanya, sementara tangannya bergerilya meremas pantat Annisa yang padat dan sesekali menepuknya dengan keras.
“Ahhh..ohhhh..hhhh….tu..aaannn…enak..seeekaallli “ rintih Annisa yang sudah terangsang
“Ahhh..oohhh..hhhh terus tuan…eenak…..ooohhh” desah Annisa.
Alex terus menghisap klitorisnya, dan sesekali menggigit nya.
“Ahhh…oooh…tuan…aku..uuddaaahhh..maauu…keeeluaar” desah Annisa seraya menekan kepala Alex.
Tak berapa lama kemudian keluarlah cairan cintanya. Alex menghisap cairan cinta tersebut hingga habis. Kini Alex memasukkan jemarinya ke vagina Annisa. Annisa pun kembali terangsang. Tubuhnya menggelinjang keenakan.
“HHH..oohh..aah…ahh…ahh..”desah Annisa.
Alex terus mengocok vagina Annisa, makin lama makin cepat. Annisa terus mendesah keenakan.
“Aaaahh..ooohhh…aahhhh…eenak…terus….kocok..trus….tuan…ahhh..ahhh…ahhh…” desah Annisa.
Alex terus mengocok vaginanya, tan terus menekan g spotnya. Setelah 10 menit, Anisa merasa akan mencapai puncak orgasme yang kedua.
“Ahhh…oohhh..aaahh…tuan….aku sudah tak tahan…aku mau..keluar….ahhh..tuan…masukin…tuan..ahhh..ahhh.ooohh..hhhhhh…” pinta Annisa.
Alex tak memperdulikan racauan Annisa dia terus mengocok vagina Annisa.
“Ahh.aahh..aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh” teriak Annisa yang mencapai orgasmenya yang kedua.
Creet..cret…cret…akhirnya vairan cinta itu keluar lagi. Kembali Alex menghisap cairan cinta tersebut.
“Nis, memekmu kan udah basah, nih sekarang aku mau masukin punyaku ke punyamu. Nih lihat, punyaku dah keras” kata Alex menunjukkan penisnya yang mengeras.
“Baik Tuan, saya siap. Masukin sekarang tuan” pinta Annisa dengan wajah nakalnya.
Annisa langsung menangkat pahanya, dan tampaklah vaginanya. Alex segera menyentuhkan kepala penisnya ke vaginanya. Karena vaginanya terlalu kecil, penis Alex beberpa kali meleset. Akhirnya, Annisa menuntun penis itu masuk ke vaginanya. Secara perlahan Alex menekan penisnya. Alhasil penis itu baru masuk seperempatnya.
“Aaakkhhh…..sakit….tuan..pelan-pelan” teriak Annisa yang kesakitan vaginanya dimasuki penis yang super besar tersebut. Alex terus mendorong masuk penisnya. “Ugh, gila, memek loe sempit banget, gimane waktu perawan loe?” kata Alex ditengah gairahnya. Annisa menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri sementara Alex terus mendorong masuk penisnya. Dan bless akhirnya masuklah penis tersebut  ke vagina yang mungil itu.
Secara perlahan, Alex mulai memompa liang cinta Annisa. Annisa mulai yang merasakan kenikmatan merintih pelan “Aaah…aahh…aaaah….ter…uuuss….aaah…aaahh”.  Alex semakin terangsang. Alex makin mempercepat pompaanya, dan tangannya meremas dan memegang kedua buah dada Annisa.Annisa semakin terangsang, dan terus merintih keenakan.
“Aaah…aaah….tu…aaannn…te..ruus …mas..uk…in…aahhh…”rintih Annisa dengan suara parau yang makin merangsang Alex. Alex terus memompa liang cintanya.”OOOhh…aaah…uhhh…Nis, enak..banget…memek loe…” desah Alex. Dia merasa penisnya di pijat oleh liang cinta Annisa yang sempit itu.
 Setelah beberapa menit, Alex mendadak menghentikan pompaannya. Dan “plop” Alex mencabut penisnya dari vagina Annisa.  Alex mengambil posisi duduk dengan penis berdiri tegak.
“Nis, sekarang duduk di pangkuanku, cepat !” perintah Alex. Annisa yang sudah terbakar nafsu birahi langsung duduk di pangkuan Alex, dan megarahkan penis itu ke liang cintanya. Bless, masuklah penis itu dengan mudah karena vaginanya telah basah. “Aaahhh….” Rintih Annisa.
Annisa mulaimenggoyangkan pinggulnya. Alex mulai memompa penisnya. Secara pontan Alex memangut bibir mungil Annisa dan memeluknya, sambil sesekali tangannya mengusap punggung lalu turun dan meremas bonkahan pantat annisa yang sekal. .”Mmmmhhffh…mpfffhh…..mpfff….!” rintihan annisa yang dibungkam dengan Bibir Alex. Plak…sesekali Alex menepuk bongkahan pantat yang sekal itu dengan keras. “aaahh…uhhhh…aahhhh…” erang Alex yang terus memompa penisnya. “Oooh…aaah…uuh…uhhh…te…rus…tuuaaaan….ahhh..aaaah….aaaaahh” rintih Annisa. Alex terus memompa penisnya. Sekitar 10 menit Alex memompa penisnya.
“Akkkhhh..tu…aaan….akuuuuuu…maaauuuuu…keeluaaarrr” rintih manja Annisa.
Ales terus memompa, namun rupanya Alex belum keluar.
“akkkhhh..tuuuaaan…aku…keluarrr… aaaakkkkkkhhhhh” rintih Annisa dengan suara parau.
Dan cret..cret…Annisa mencapai puncak orgasmenya sekali lagi. Alex menghentikan pompaanya. Annisa yang sudah lemas disuruh menungging. Annisa menurut. Alex langsung memasukkan penisnya, dan mulai memompanya.
“Ahhh…ahhh.ahhh…” Annisa merintih keenakan sambil menggoyangkan pantatnya. Alex terus memompa dengan cepat. “Plak…” tangan Alex kembali menepuk pantas sekal Annisa dengan keras.
“Ahh…tuan….sakit…ampun…” rintih Annisa yang merasa pantatnya panas setelah di tepuk dengan keras berkali-kali. Tampak bekas tamparan tangan di pantat yang sekal itu. Namun Alex tak memperdulikan rintihan Annisa. Sambil memompa penisnya, dia terus menepuk pantat Annisa dengan keras.
“HHhhh…hhh…..aahh….ahh” desah Alex .
“ahhh..aaahhh…tu…aaannn…aku..uudah…gak…kuat…kelu…arin…yaaa” rintih lemah Annisa. Tampak tubuh Annisa di penuhi keringat.
Cukup lama Alex memompa penisnya. Tampak badannya penuh keringat. Alex mulai menjambak rambut Annisa dari belakang. Annisa merintih kesakitan, namun hal itu membuat Alex makin terangsang.
Tak berapa lama kemudian, Annisa merasakan penis itu berdenyut. Terdengarlah erangan Alex.
“Niis…akuuu…mau…kelu…arrr….aah…aaahhh” erangnya. “ahhh..keluar..kann…di…da..lam…tuan…please….” rintih Annisa memelas.
Dan cret..cret..cret…Annisa merasakan cairan hangat itu masuk di liang cintanya.
“Aakkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhh” erang mereka berdua setelah mencapai puncak orgasme.
Keduanya langsung terbaring lemas di ranjang tersebut. Alex tampak tersenyum puas. Begitu pula Annisa yang kebutuhan sexnya terpuaskan. Tampak vaginanya dibanjiri oleh cairan cintanya dan sperma Alex.
“Terima kasih nis atas pelayananmu. “ kata Alex mencium kening Annisa dengan mesra.
“Ya tuan, saya juga terima kasih atas permainannya” kata Annisa tersenyum nakal. “Rupanya tuan kuat juga, padahal saya udah tiga kali keluar” lanjutnya. Rupanya Annisa mulai mencintai Alex.
Mendengar itu Alex tersanjung. Setelah di rasa cukup kuat, Alex mengantar Annisa ke kamar mandi. Di kamar mandi, Alex memandikan Annisa dan membersihkan tubuh Annisa. Rupanya, penis Alex kembali tegang ketika menyabuni tubuh Annisa. Annisa yang melihat itu langsung berlutut dan mengoralnya.
“Ahhh..uhhh…ohhhh…niiis…nikmat…bener…kuluman…nya..”erang Alex seraya memegang kepala Annisa. Sementara Annisa terus mengulum penis itu.
Annisa semakin mempercepat kulumannya.tak lama kemudian, Annisa merasakan penis itu berdenyut denyut. Annisa terus mengulumnya dan mengocoknya dengan cepat.
“Ahhh..nis…aaa..kuuu…ke..luarrr….” desah Alex. Cret..cret..cret…keluarlah maninya. Annisa tenelan semua maninya, dan membersihkan penis itu hingga bersih.
“Tuan…sekarang giliran saya yang mandikan tuan” kata annisa seraya menyirami tubuh Alex dengan air. Dengan lembut Annisa menyabuni Alex, dan membersihkan badannya. Namun timbul niat nakal Alex. Penisnya kembali berdiri tegak kala Annisa membelakanginya. Rupanya bongkahan pantatnya menarik bagi Alex.
“Nis, coba kamu menunduk sedikit” perintah Alex.
“Ya tuan” kata Annisa menundukkan badannya. Tangannya bertumpu pada tembok kamar mandi. Alex mulai melebarkan bongkahan pantatnya, dan menjilat anusnya. Annisa terperanjat, namun tak berani membantah.  Alex mengoleskan sabun cair di lubang anusnya.
“Ahhh…tu…aannn…apa..yyaang…tuann…lakukan ?” rintih Annisa yang mulai terangsang.
“Sudah, kamu diam aja…jangan banyak protes” kata Alex.
Tak berapa lama, Annisa merasa ada benda asing di masukkan anusnya. Annisa merasakan perih yang luar biasa tatkala benda itu masuk. Rupanya Alex memasukkan penisnya di anus Annisa yang masih perawan. Tampak darah segar mengucur di anusnya. Annisa memejamkan mata menahan perih di anusnya.
“Akkhhhh..tuan….ampun….sakit…tuan…aaakkhhh” teriak Annisa dengan keras. Alex tak memperdulikannya. Dia terus membenamkan penisnya sambil menepuk pantat Annisa dengan keras. Tatkala penis itu masuk sepenuhnya, Alex mulai memompa penisnya.  Rupanya dengan pompaan itu, lambat laun Annisa mulai merasakan kenikmatan. Tanpa sadar Annisa mendesah dan merintih.
“aaahh..uhh..ahhh….uhhh…terus…tu..aannn..aahh” rintih Annisa.  Alex semakin bernafsu memompa penisnya.Annisa menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangi pompaan penis Ales. Alex terus memompa penisnya. Makin lama pompaannya makin cepat. Cukup lama Alex memompanya. Setelah 10 menit, Annisa merasakan penis itu mulai mengedut, tanda Alex akan ejakulasi.
“Nis….akuuu…mo…keluar…..aaaahhhhh…uhh….aaaaaaaaaaahhhhhhhh” erang Alex.
Cret..cret…tak lama kemudian Annisa merasakan ada cairan hangat yang mengalir di anusnya. Rupanya Alex mengeluarkan spermanya di anusnya.tampak sperma bercampur darah segar keluar dari anusnya tatkala Alex mencabut penisnya.
“Nis, bersihin penisku dong” perintah Alex.
Annisa yang masih lemas menurut, dan kembali membersihkan penisnya dengan cara mengulumnya.Annisa mengulum penis itu hingga bersih. Setelah bersih, Alex menggiring Annisa ke ruangan kecil yang berada di depan kamarnya.
Di dalam ruangan itu terdapat matras dan rantai yang cukup panjang menempel di tembok.
“Nis, kamu istirahat di sini, nanti malam teman-temanku kemari. Kamu istirahat dulu. “ kata Alex
“Ya tuan, terima kasih atas pemberiannya.” Kata Annisa tersenyum manis.
“Oh ya, selama di sini, kamu harus pake ini” kata Alex seraya merantai satu kaki Annisa.
“Ya tuan. Tapi bagaimana kalo saya harus buang air?” Tanya Annisa.
“nah itu sudah aku sediakan. Ada ember kan, kamu buang air di ember itu aja. Kalo mo pub tinggal pub aja” kata Alex.
“Ya sudah tuan, terima kasih” kata Annisa tersenyum nakal.
Plak, Alex kembali menepuk pantat Annisa dan meremasnya dengan gemas dan tersenyum nakal.
“Wah, kamu benar-benar budak sex ku yang sempurna. Memek dan pantatmu sungguh indah.” Puji Alex pada Annisa. Annisa yang mulai mencintai Alex merasa tersanjung. “terima kasih tuan, saya senang jadi budak sex tuan” jawabnya. Alex pun keluar dari ruangan itu, dan menutup pintu serta menguncinya dari luar. Annisa segera terlelap setelah kelelahan melayani Alex.






3 komentar:

  1. AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

    HUBUNGI KONTAK KAMI :
    BBM : D8E23B5C
    WHAT APPS : +85581569708
    LINE : togelpelangi
    WE CHAT : togelpelangi
    LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

    SALAM JACKPOT DARI KAMI :)

    BalasHapus