Prefeface : Ini adalah cerita
fiktif, sebagai awal coba-coba. Mohon
saran dan kritikan ke alamat email hirata619@gmail.com /fajarstress@hotmail.com
Annisa adalah remaja berusia 16
tahun yang sangat cantik. Postur tubuh yang langsing ideal dengan rambut lurus
sebahu dan gaya pakaiannya yang seksi serta ukuran bra 34 B selalu menjadi
perhatian lelaki di SMU nya. Banyak pria yang ingin menjadi kekasihnya, tak
terkecuali Ricky, kakak kelasnya yang juga merupakan primadona SMU tersebut.
Cinta Ricky ditolaknya mentah-mentah karena Ricky berpenampilan sederhana
layaknya anak SMU pada umumnya. Bisa di bilang Annisa cukup sempurna secara
fisik kendatipun pernah sekali melakukan hubungan badan dengan pacarnya semasa
duduk di bangku SMP. Namun sayang sifat materialistisnya sangat parah. Ini di
sebabkan karena bapak dan ibunya terlalu memanjakannya dan terlalu sibuk dengan
bisnis mereka di luar kota.
Cerita di mulai ketika tanpa
sadar Annisa terlilit hutang karena kredit card yang dia gunakan melebihi
kuota. Tak ayal pihak bank melayangkan surat teguran untuk segera menutup
hutang kredit card yang dia gunakan. Annisa pun bingung kepada siapa dia bisa
meminjam uang. Dengan terpaksa, di telponlah Alex, cowok satu SMU yang terkenal
playboy dan bejat.
“Halo sayang “ jawab Alex.
“Halo, Lex aku bisa pinjam uang
?” Tanya Annisa.
“Oh bisa, tapi berapa jumlahnya
?” Tanya Alex.
“Aku butuh 10 juta lex buat nutup
tagihan kredit card” kata Annisa.
“Hah ?? 10 juta ? Udah edan loe?
Tuh duit gede Nis buat kite-kite. Gila. Terus loe butuh kapan ?” Tanya balik
Alex.
“Besok lex. Aku butuh duit itu
besok “ kata Annisa.
Alex terdiam sejenak, namun otak
nakalnya langsung bekerja. Dia sebenarnya mampu meminjamkan uang 10 juta itu
mengingat dia anak orang kaya. Namun karena moralnya bejat, akhirnya muncul ide
untuk mendapatkan tubuh Annisa yang terkenal seksi itu dengan gratis.
“Lex ??” Tanya Annisa.
“Ok, kamu tunggu sebentar aku
lihat dulu. Lima menit lagi aku telpon kamu” kata Alex.
Tut… akhirnya telepon di tutup.
Annisa berharap dengan cemas. Dia menyadari Alex tak mungkin meminjamkan uang
kepadanya dengan Cuma-Cuma, pasti ada syaratnya. Namun Annisa sudah siap dengan
kemungkinan itu.
“Hmm, pasti dia mau nikmatin
tubuhku. Tak apalah, toh aku sudah gak perawan.” Gumam Annisa.
Lima menit kemudian handphone
annisa berbunyi.
“Halo “ jawab Annisa.
“Say, bisa deh aku pinjemin kamu
duitnya besok, tapi ada syaratnya” kata Alex.
“Ok, apapun itu aku penuhi. Emang
syaratnya apaan ?” Tanya Annisa.
“Besok aja kita ketemuan di areal
parkir sekolah sepulang sekolah” kata Alex.
“Ok, tapi kamu janji loh ya bawa
duitnya” kata Annisa.
“OK, sampai ketemu besok” kata
Alex seraya menutup telpon.
Keesokan harinya sepulang sekolah,
Annisa menemui Alex di area parker
sekolah.
“Eh lex, gimane? Loe bawa duitnya
?” Tanya Annisa.
“Iya, gua dah bawa. Nih” jawab
Alex seraya menunjukkan lembaran uang ratusa ribu yang ada di tasnya.
“Ini 10 juta” kata Alex.
“Wah makasih banyak loh lex” kata
Annisa.
“Eits, tunggu dulu. Kamu belum
tanda tangani perjanjian kita. Ini uang besar Nis, ada syaratnya.” Kata Alex
tersenyum puas.
“Apapun itu alex, aku siap
menerima persyaratannya.” Kata Annisa.
“Ok, kamu bisa ikut aku sekarang
?” Tanya Alex.
Annisa mengangguk tanda setuju.
Lalu Alex membawa Annisa dengan mobilnya ke sebuah kafe tak jauh dari Bank
tempat Annisa mesti membayar hutang.
“Nah, karena uang yang kamu
pinjam tergolong besar, persyaratannya sudah aku tulis. Aku butuh tanda
tanganmu kalo kamu setuju” kata Alex menyodorkan kertas kepada Annisa.
Annisa membaca surat perjanjian
tersebut. Isi perjanjian tersebut kurang lebih adalah “Saya, Annisa bersedia
menjadi budak sex Tuan Alex selama 3 bulan dan mematuhi segala perintah Tuan
alex di masa tersebut tanpa terkecuali, serta saya akan tinggal dengan tuan
Alex di masa itu”. Rupanya Annisa sudah memikirkan hal tersebut matang-matang,
menginat orang tuanya sendiri jarang pulang ke rumah Dia sekarang tinggal
bersama dengan dua pembantu setia keluarganya. Biasanya mereka pulang setiap 4
bulan sekali .
“Baiklah, ini aku tanda tangani
kontraknya” kata Anisa seraya menanda tangani perjanjian tersebut.
Alex tersenyum puas. Diberikanlah
uang 10 juta tersebut. Annisa lega sekaligus was-was dengan keadaannya yang
terjepit. Dengan di antar Alex, Annisa menuju bank tersebut dan melunasi
hutangnya.
“Ok, hutangmu kan udah lunas, dan
kamu tandatangani persyaratannya. Jadi mulai sekarang kamu adalah budakku. Jadi
mulai sekarang aku jadi tuanmu dan aku bebas meminta apapun dari kamu. “ kata
alex di dalam mobil.
“Ya tuan.” Kata Annisa.
“OK, saya mau mulai hari ini kamu
tinggal di vilaku selama 3 bulan dan aku gak ingin kamu membawa pakaian
selembarpun. Nanti pakaianmu aku belikan.” Kata Alex.
“Ya tuan.” Kata Annisa.
Akhirnya alex membelokkan
mobilnya ke sebuah toko pakaian. Didalam toko pakaian, Alex memilih pakaian
yang pantas untuk Annisa(tentu pakaian tersebut sesuai dengan keinginan Alex).
Karena ukuran yang diminta spesifik, Alex dan Annisa menunggu sedikit lama.
Akhirnya setelah 2 jam menunggu, akhirnya pakaian tersebut selesai. Alex
membayarnya dan mengajak pergi Annisa.
“OK, sekarang kamu bisa ikut ke
Villaku?” yanya Alex.
“Ya tuan, tapi saya perlu
mengabari orang rumah” kata Annisa.
“Ok, kali ini aku penuhi. Kita ke
rumahmu dulu.Tapi jangan lama-lama ya.” Kata Alex.
“Ya tuan” kata Annisa pasrah.
Alex mengantar Annisa pulang.
Selama di perjalanan pulang, Annisa sudah membayangkan penderitannya bakal
menjadi bulan-bulanan buaya darat ini. Namun Annisa pasrah akan nasibnya. Dan
Akhirnya sampailah mereka di depan rumah Annisa. Alex memarkir mobilnya agak
jauh dari rumah Annisa. Kurang lebih 10 meter dari pagar depan rumah Annisa.
“Nis, nanti kamu pake baju ini
tapi gak usah pake daleman. Ingat, jangan bawa pakaian selembarpun !!” kata Alex
tersenyum puas seraya memberi sepotong pakaian yang baru dibelinya. Annisa
hanya mengangguk lemah dan turun sebentar ke rumahnya.
Tak berapa lama Annisa muncul
mengenakan pakaian yang diberikan Alex. Saat itu Annisa menggunakan hem tipis
tanpa lengan yang sangat pendek dan menampakkan perut datarnya yang mulus dan
bawahannya adalah hotpants yang longgar dan pendek sekali, sehingga kendatipun
berdiri tegak tampak sedikit bongkahan pantatnya yang padat berisi. Saat itu
angin sedikit kencang. Sesekali rok mininya tersingkap menampakkan pantatnya
yang tidak tertutup cd. Kontan para tetangga dan orang di sekelilingnya menelan
ludah, dan ada juga yang bersiul
menggoda. Sebenarnya Annisa malu, namun itulah konsekwensi dari
perjanjiannya. Namun dengan menahan malu
Annisa menuju mobil Alex.
“Wow, kamu cukup cantik dengan
pakaian seperti itu. Tapi, aku merasa kurang yakin kamu gak pake daleman” kata
Alex tersenyum nakal.
“Bener tuan, aku gak pake
daleman” kata Annisa.
“Ok, tapi aku mau lihat. Coba
kamu tarik rok mu ke atas” kata Alex.
Annisa menurut dan membuka
menarik rok mininya ke atas. Alex tersenyum puas.
“Ok, sekarang, aku mau lihat
atasannya. Coba kamu buka kancing bajumu sekarang” perintah Alex.
Dengan pasrah Annisa membuka
kancing bajunya, dan tampak buah dada yang menantang di depan alex. Alex senang
dan meremas buah dadanya.
“Ok, kita jalan.” Kata alex
seraya menyalakan mesin mobilnya dan menjalankan mobilnya.
Selama di perjalanan Alex selalu
mengusap kemaluan Annisa, dan terkadang memasukkan jemari tangannya ke vagina
Annisa. Annisa hanya pasrah tubuhnya di kerjain Alex. Sesekali Annisa meleguh
keenakan. Akhirnya, setelah perjalanan panjang,sampailah mereka di Villanya
Alex.
“Nis, selama di rumah, aku ingin
kamu tak mengenakan pakaian sehelai pun. Pakaian sekolah kamu sudah saya
siapkan. Tugasmu membersihkan rumah, memasak, mencuci mobil dan lain
sebagainya. Aku gak ingin kamu membantah. Mengerti pecunku
?” kata Alex
“Ya Tuan” kata Annisa Pasrah.
“Sekarang sepas semua pakaianmu
dan berikan padaku, cepat !!” perintah Alex.
Annisa segera melepas pakaian
yang dia kenakan barusan dan pakaian tersebut ada di tangan Alex. Tampaklah tubuh mulus Annisa tanpa sehelai
benang, Alex memandang penuh nafsu dan tersenyum nakal. Setelah itu, dia dan
Alex masuk ke villa tersebut. Alex yang sudah gemas meremas pantat Annisa dan
sesekali menepuknya dengan keras. Annisa pasrah dengan perlakuan yang dia
terima.
“Nah villa ini masih kotor,
maklum gak ada pembantu. Lagi cuti. Sekarang kamu bersihkan villaku dan harus
bersih. Setelah itu siapkan makan siang. “ perintah alex.
“Baik tuan” kata Annisa dengan
pasrah.
Annisa segera merapikan villa
tersebut. Dimulai dengan merapikan tempat tidur, menyapu, mengepel, dan mencuci
mobil Alex, setelah itu memasak.
Tak berapa lama, rupanya Alex
lapar. Dia masuk ke villa namun, masakan untuk makan belum selesai.
“Nis, mana makan siangnya ? koq
belum ada ?!!” teriak Alex dengan marah.
Annisa yang mendengar teriakan
Alex berlari menemui Alex. Karena tak berpakaian, buah dadat=nya tampak
bergoyang hebat ketika berlari. Alex sebenarnya bernafsu, namun karena marah,
dia bisa menutupi nafsunya.
“Maaf tuan, masakannya belum
selesai.” Kata Annisa ketakutan.
“Sudah saya kasih waktu dua jam
koq belum ada makan siang. Emang kerjamu apaan ?!!” hardik Alex seraya menampar
wajah Annisa dengan keras. Annisa jatuh tersungkur, dan melelahlah air matanya.
“Heh budak, jangan menangis,
cepat selesaikan masakanmu !!!” hardik Alex.
“Ya Tuan. Maafkan saya tuan” kata
Annisa sambil menangis. Annisa bangkit dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan
masakannya. Alex duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Tak berapa lama Annisa
menghidangkan makan siang.
“Tuan, makan siang sudah siap”
kata Annisa.
Mendengar itu, Alex menuju ruang
makan. Dengan senyum senang, Alex melahap masakan Annisa. Annisa pun melahap
makan siang itu. Setelah selesai, Alex meminta Annisa untuk menuju kamarnya
setelah mencuci piring.
“Cepat cuci piring kotornya, dan
setelah itu kamu ke kamarku.” Kata Alex.
“Baik Tuan, tapi kamar tuan yang
mana ?” tanya Annisa.
“Oh kamarku yang ada di depan,
tepat sebelah ruang keluarga. Oh ya, nanti malam kalo kamu istirahat di depan
kamarku, nah di ruangan itu, udah aku siapin semuanya” kata alex menunjuk
ruangan kecil di depan kamarnya yang tak lain adalah bekas gudang barang tak
terpakai yang cukup kotor.
“Baik tuan” kata Annisa datar.
Plak… Alex menampar wajah Annisa
dengan keras, dan kembali Annisa tersungkur. Kembali Annisa menahan tangis.
“Heh budak, kamu kurang suka
melayani saya ya?!! Kalo gak suka gak apa-apa, tapi kembalikan uang 10 jutaku
sekarang, biar kamu jadi makanan debt collector bank itu !!” bentak Alex.
“Ma…maafkan saya tuan. Saya
su..ka men..jadi bu..dak tu…an. Apapun yang..tuan minta saya akan patuhi” kata
Annisa tangisnya pecah.
“Bagus, lalu dengan pemberianku
apa yang harus kamu cuapkan, hah ?!! seharusnya kamu bilang terima kasih bodoh
!!!” hardik Alex.
“Te…Terima Kasih Tuan” kata
Annisa sambil menangis.
“Bagus, cepat cuci piring
kotornya dan temui aku di kamar setelahnya” perintah Alex dengan suara yang
mulai merendah.
“Baik tuan” kata Annisa seraya
bangkit .
Plak..Alek menepuk pantat Annisa
dengan cukup keras. Annisa pasrah dan melanjutkan pekerjaanya. Alex pun menuju
ke kamarnya, menunggu Annisa. Rupanya nafsu untuk menikmati tubuh budaknya
sudah memuncak. Penisnya sudah mulai mengeras. Tak berapa lama kemudian, Annisa
mengetuk pintu kamar Alex.
“Ya masuk.” Perintah Alex pada
Annisa.
Annisa pun masuk. Alex
memerintahkan Annisa untuk berjongkok dengan menangkangkan pahanya di depan
Alex. Annisa pun menurut. Tampaklah vagina yang tertutup bulu lebat. Timbul
pikiran nakal dari Alex.
“Nis, aku kurang suka dengan
jembutmu yang terlalu lebat. Itu ada pisau cukur, cukur dulu jembutmu” perintah
Alex sambil menunjuk meja rias di depannya.
“Ya tuan. Perintah saya
laksanakan” kata Annisa menurut. Diambillah pisau cukur tersebut, dan mulailah
dia mencukur bulu kemaluannya.
“Hei, lihatin ke aku dong, jangan
belakngin aku” perintah Alex.
Annisa pun memutar arah dan
mencukur jembutnya tepat di hadapan Alex hingga bersih. Alex tersenyum puas.
“Ok perek, aku udah gak tahan.
Sini naik ke ranjang, duduk sebelahku” perintah Alex.
“Terima kasih tuan.” Kata Annisa.
Setelah duduk di sebelah Alex,
dengan nakal Alex mencium bbir Annisa. Annisa pun memlas ciuman Alex dengan
ganasnya. Tangan Alex mulai menjelajah ke payudara Annisa, dan meremasnya
dengan lembut, memainkan putingnya dan mengshisap payudaranya. Annisa yang
sudah mulai terangsang mendesah penuh nafsu.
“Ahhh…hhhhh….tu..aann…
te..ruuuss..tuuaan… eeennaakk…” desah annisa yang sudah mulai terangsang.
Tangannya pun mulai mengusap selangkangan
Alex, dan mencari benda yang di inginkan. Setelah dia mendapatkan, dia mengusab
benda tersebut dengan lembut.
“Ooooh nis, lembut sekali
belaianmu. Bukain dong celanaku” kata Alex mulai meracau ke enakan.
“HHH…ahhh…baik tuan” kata Annisa
yang juga terangsang. Tanpa berpikir lama, Annisa membuka celana panjang Alex
berikut celana dalamnya. Tampaklah penis Alex yang sangat besar berdiri tegak.
Annisa ngeri sekaligus kagum melihat ukuran penis Alex yang panjangnya 18 cm
dan berdiameter 4 cm, jauh lebih besar dan lebih berotot ketimbang milik mantan
pacarnya.Dia tak yakin penis tersebut muat di liang cintanya.
Dengan ragu, Annisa mulai
mengusap penis itu dengan lembut. Alex menghentikan kegiatannya.
“Aaahh…Nis, hisap kontolku
sekarang” perintah Alex.
“Baik tuan” kata Annisa seraya
berjongkok di depan Alex.
Annisa mulai menjilat kepala
penis tersebut dan secara perlahan memasukkannya ke dalam mulutnya.Saking
besarnya, Annisa musti membuka mulutnya lebar-lebar, dan mulutnya pun telah
penuh sesak dengan penis itu.
“HHH..Ahhhh, Ayo nis, kulum
punyaku “ desah Alex penuh Nafsu.
Annisa pun menurut. Dengan
perlahan, di maju mundurkan kepalanya.
“Ahhh..hhhhh..ooohhh…Nikmatnya.
HHHH…enak banget loe nyepongnya.” Kata Alex yang sudah terangsang. Alex
memegang kepala Annisa dan sesekali menjambak rambutnya. Annisa terus memaju mundurkan kepalanya, makin lama makin
cepat.Namun rupanya Alex telah meminum obat kuat, sehingga cukup lama Annisa
memblow job.
“Ahhh…ooohhh…hhhh…Nis …aaku mau…ke
luarrr…” desah Alex seraya menekan kepala Annisa lebih dalam.
Namun karena ukuran penisnya yang
panjang, Annisa terbatuk batuk. Alex tak perduli. Dia terus menekan kepala
Annisa lebih dalam. Tampak wajah Annisa kemerahan menahan sakit.
“Uhuk..hhhkkk..kkkhhhh” suara
Annisa kala kepalanya di tekan lebih dalam. Tampak matanya merah menahan
siksaan itu namun Alex terus menekan
kepala Annisa lebih dalam.
“Ahhh..oooooohh…..aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh..nis…aku
ke..luuuuaaarr” desah Alex seraya menahan kepala Annisa supaya tak bergerak.
Creet…creet…cret…keluarlah air
maninya di dalam mulut Annisa. Annisa terbatuk batuk namun Alex terus menekan
kepala Annisa dengan keras. “hkkkk..hkkkk….hkkkk…” suara Annisa menahan sakit.
Dia merasa tak bisa bernafas. Mulutnya pun penuh dengan air mani. Sebagian air
mani tersebut menetes di bibirnya. Setelah beberpa lama Akhirnya Alex
melepaskan cengkramannya dan Annisa pun bisa bernafas.
“heh perek, bersihin kontolku
sekarang. “ perintah Alex.
“ya tuan” kata Annisa .
Annisa menjilat penis Alex dan
membersihkan sisa sperma yang masih menempel di penisnya. Namun karena Alex
lelah, dia memerintahkan untuk mengulum penisnya kembali. Namun tak di duga,
rupanya Alex dengan santainya kencing di mulut Annisa. Annisa berontak, namun,
kepalanya di tahan Alex, sehingga mau tak mau Annisa menelan air seni itu.
“Heh budak, minumkencingku, jangan
tersisa” hardiknya.
Annisa menurut, dan dengan
perasaan jijik, dia telan semua air kencing Alex, dan tak lupa membersihkan
penisnya hingga bersih. Setelah selesai, Annisa terbaring lemas dan sejenak
mereka beristirahat.Hati kecilnya menangis menerima siksaan dari Alex, namun
penderitaan ini musti di jalani hingga 3 bulan ke depan.
Tak berapa lama kemudian, Alex
mulai mengusap paha mulus Annisa, dan menciuminya. Annisa kembali terangsang.
Alex terus menciumi paha mulus tersebut dan mengelusnya. Tangannya terus
bergerak ke pangkal paha tersebut. Diangkatnya kaki Annisa ke atas, dan pahanya
di buka lebar-lebar sehingga tampak vaginanya yang ranum. Tanpa menunggu waktu,
Alex menjilat vaginanya, sementara tangannya bergerilya meremas pantat Annisa
yang padat dan sesekali menepuknya dengan keras.
“Ahhh..ohhhh..hhhh….tu..aaannn…enak..seeekaallli
“ rintih Annisa yang sudah terangsang
“Ahhh..oohhh..hhhh terus tuan…eenak…..ooohhh”
desah Annisa.
Alex terus menghisap klitorisnya,
dan sesekali menggigit nya.
“Ahhh…oooh…tuan…aku..uuddaaahhh..maauu…keeeluaar”
desah Annisa seraya menekan kepala Alex.
Tak berapa lama kemudian
keluarlah cairan cintanya. Alex menghisap cairan cinta tersebut hingga habis.
Kini Alex memasukkan jemarinya ke vagina Annisa. Annisa pun kembali terangsang.
Tubuhnya menggelinjang keenakan.
“HHH..oohh..aah…ahh…ahh..”desah
Annisa.
Alex terus mengocok vagina
Annisa, makin lama makin cepat. Annisa terus mendesah keenakan.
“Aaaahh..ooohhh…aahhhh…eenak…terus….kocok..trus….tuan…ahhh..ahhh…ahhh…”
desah Annisa.
Alex terus mengocok vaginanya,
tan terus menekan g spotnya. Setelah 10 menit, Anisa merasa akan mencapai
puncak orgasme yang kedua.
“Ahhh…oohhh..aaahh…tuan….aku
sudah tak tahan…aku
mau..keluar….ahhh..tuan…masukin…tuan..ahhh..ahhh.ooohh..hhhhhh…” pinta Annisa.
Alex tak memperdulikan racauan
Annisa dia terus mengocok vagina Annisa.
“Ahh.aahh..aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh”
teriak Annisa yang mencapai orgasmenya yang kedua.
Creet..cret…cret…akhirnya vairan
cinta itu keluar lagi. Kembali Alex menghisap cairan cinta tersebut.
“Nis, memekmu kan udah basah, nih
sekarang aku mau masukin punyaku ke punyamu. Nih lihat, punyaku dah keras” kata
Alex menunjukkan penisnya yang mengeras.
“Baik Tuan, saya siap. Masukin
sekarang tuan” pinta Annisa dengan wajah nakalnya.
Annisa langsung menangkat
pahanya, dan tampaklah vaginanya. Alex segera menyentuhkan kepala penisnya ke
vaginanya. Karena vaginanya terlalu kecil, penis Alex beberpa kali meleset.
Akhirnya, Annisa menuntun penis itu masuk ke vaginanya. Secara perlahan Alex
menekan penisnya. Alhasil penis itu baru masuk seperempatnya.
“Aaakkhhh…..sakit….tuan..pelan-pelan”
teriak Annisa yang kesakitan vaginanya dimasuki penis yang super besar
tersebut. Alex terus mendorong masuk penisnya. “Ugh, gila, memek loe sempit
banget, gimane waktu perawan loe?” kata Alex ditengah gairahnya. Annisa
menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri sementara Alex terus mendorong
masuk penisnya. Dan bless akhirnya masuklah penis tersebut ke vagina yang mungil itu.
Secara perlahan, Alex mulai
memompa liang cinta Annisa. Annisa mulai yang merasakan kenikmatan merintih
pelan “Aaah…aahh…aaaah….ter…uuuss….aaah…aaahh”.
Alex semakin terangsang. Alex makin mempercepat pompaanya, dan tangannya
meremas dan memegang kedua buah dada Annisa.Annisa semakin terangsang, dan
terus merintih keenakan.
“Aaah…aaah….tu…aaannn…te..ruus
…mas..uk…in…aahhh…”rintih Annisa dengan suara parau yang makin merangsang Alex.
Alex terus memompa liang cintanya.”OOOhh…aaah…uhhh…Nis, enak..banget…memek
loe…” desah Alex. Dia merasa penisnya di pijat oleh liang cinta Annisa yang
sempit itu.
Setelah beberapa menit, Alex mendadak
menghentikan pompaannya. Dan “plop” Alex mencabut penisnya dari vagina
Annisa. Alex mengambil posisi duduk
dengan penis berdiri tegak.
“Nis, sekarang duduk di
pangkuanku, cepat !” perintah Alex. Annisa yang sudah terbakar nafsu birahi
langsung duduk di pangkuan Alex, dan megarahkan penis itu ke liang cintanya.
Bless, masuklah penis itu dengan mudah karena vaginanya telah basah. “Aaahhh….”
Rintih Annisa.
Annisa mulaimenggoyangkan
pinggulnya. Alex mulai memompa penisnya. Secara pontan Alex memangut bibir
mungil Annisa dan memeluknya, sambil sesekali tangannya mengusap punggung lalu
turun dan meremas bonkahan pantat annisa yang sekal.
.”Mmmmhhffh…mpfffhh…..mpfff….!” rintihan annisa yang dibungkam dengan Bibir
Alex. Plak…sesekali Alex menepuk bongkahan pantat yang sekal itu dengan keras.
“aaahh…uhhhh…aahhhh…” erang Alex yang terus memompa penisnya.
“Oooh…aaah…uuh…uhhh…te…rus…tuuaaaan….ahhh..aaaah….aaaaahh” rintih Annisa. Alex
terus memompa penisnya. Sekitar 10 menit Alex memompa penisnya.
“Akkkhhh..tu…aaan….akuuuuuu…maaauuuuu…keeluaaarrr”
rintih manja Annisa.
Ales terus memompa, namun rupanya
Alex belum keluar.
“akkkhhh..tuuuaaan…aku…keluarrr…
aaaakkkkkkhhhhh” rintih Annisa dengan suara parau.
Dan cret..cret…Annisa mencapai
puncak orgasmenya sekali lagi. Alex menghentikan pompaanya. Annisa yang sudah
lemas disuruh menungging. Annisa menurut. Alex langsung memasukkan penisnya,
dan mulai memompanya.
“Ahhh…ahhh.ahhh…” Annisa merintih
keenakan sambil menggoyangkan pantatnya. Alex terus memompa dengan cepat.
“Plak…” tangan Alex kembali menepuk pantas sekal Annisa dengan keras.
“Ahh…tuan….sakit…ampun…” rintih
Annisa yang merasa pantatnya panas setelah di tepuk dengan keras berkali-kali.
Tampak bekas tamparan tangan di pantat yang sekal itu. Namun Alex tak
memperdulikan rintihan Annisa. Sambil memompa penisnya, dia terus menepuk
pantat Annisa dengan keras.
“HHhhh…hhh…..aahh….ahh” desah
Alex .
“ahhh..aaahhh…tu…aaannn…aku..uudah…gak…kuat…kelu…arin…yaaa”
rintih lemah Annisa. Tampak tubuh Annisa di penuhi keringat.
Cukup lama Alex memompa penisnya.
Tampak badannya penuh keringat. Alex mulai menjambak rambut Annisa dari
belakang. Annisa merintih kesakitan, namun hal itu membuat Alex makin
terangsang.
Tak berapa lama kemudian, Annisa
merasakan penis itu berdenyut. Terdengarlah erangan Alex.
“Niis…akuuu…mau…kelu…arrr….aah…aaahhh”
erangnya. “ahhh..keluar..kann…di…da..lam…tuan…please….” rintih Annisa memelas.
Dan cret..cret..cret…Annisa
merasakan cairan hangat itu masuk di liang cintanya.
“Aakkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhh” erang
mereka berdua setelah mencapai puncak orgasme.
Keduanya langsung terbaring lemas
di ranjang tersebut. Alex tampak tersenyum puas. Begitu pula Annisa yang
kebutuhan sexnya terpuaskan. Tampak vaginanya dibanjiri oleh cairan cintanya
dan sperma Alex.
“Terima kasih nis atas pelayananmu.
“ kata Alex mencium kening Annisa dengan mesra.
“Ya tuan, saya juga terima kasih
atas permainannya” kata Annisa tersenyum nakal. “Rupanya tuan kuat juga,
padahal saya udah tiga kali keluar” lanjutnya. Rupanya Annisa mulai mencintai
Alex.
Mendengar itu Alex tersanjung.
Setelah di rasa cukup kuat, Alex mengantar Annisa ke kamar mandi. Di kamar
mandi, Alex memandikan Annisa dan membersihkan tubuh Annisa. Rupanya, penis
Alex kembali tegang ketika menyabuni tubuh Annisa. Annisa yang melihat itu
langsung berlutut dan mengoralnya.
“Ahhh..uhhh…ohhhh…niiis…nikmat…bener…kuluman…nya..”erang
Alex seraya memegang kepala Annisa. Sementara Annisa terus mengulum penis itu.
Annisa semakin mempercepat
kulumannya.tak lama kemudian, Annisa merasakan penis itu berdenyut denyut.
Annisa terus mengulumnya dan mengocoknya dengan cepat.
“Ahhh..nis…aaa..kuuu…ke..luarrr….”
desah Alex. Cret..cret..cret…keluarlah maninya. Annisa tenelan semua maninya,
dan membersihkan penis itu hingga bersih.
“Tuan…sekarang giliran saya yang
mandikan tuan” kata annisa seraya menyirami tubuh Alex dengan air. Dengan
lembut Annisa menyabuni Alex, dan membersihkan badannya. Namun timbul niat
nakal Alex. Penisnya kembali berdiri tegak kala Annisa membelakanginya. Rupanya
bongkahan pantatnya menarik bagi Alex.
“Nis, coba kamu menunduk sedikit”
perintah Alex.
“Ya tuan” kata Annisa menundukkan
badannya. Tangannya bertumpu pada tembok kamar mandi. Alex mulai melebarkan
bongkahan pantatnya, dan menjilat anusnya. Annisa terperanjat, namun tak berani
membantah. Alex mengoleskan sabun cair
di lubang anusnya.
“Ahhh…tu…aannn…apa..yyaang…tuann…lakukan
?” rintih Annisa yang mulai terangsang.
“Sudah, kamu diam aja…jangan
banyak protes” kata Alex.
Tak berapa lama, Annisa merasa
ada benda asing di masukkan anusnya. Annisa merasakan perih yang luar biasa
tatkala benda itu masuk. Rupanya Alex memasukkan penisnya di anus Annisa yang
masih perawan. Tampak darah segar mengucur di anusnya. Annisa memejamkan mata
menahan perih di anusnya.
“Akkhhhh..tuan….ampun….sakit…tuan…aaakkhhh”
teriak Annisa dengan keras. Alex tak memperdulikannya. Dia terus membenamkan
penisnya sambil menepuk pantat Annisa dengan keras. Tatkala penis itu masuk
sepenuhnya, Alex mulai memompa penisnya.
Rupanya dengan pompaan itu, lambat laun Annisa mulai merasakan
kenikmatan. Tanpa sadar Annisa mendesah dan merintih.
“aaahh..uhh..ahhh….uhhh…terus…tu..aannn..aahh”
rintih Annisa. Alex semakin bernafsu
memompa penisnya.Annisa menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangi pompaan penis
Ales. Alex terus memompa penisnya. Makin lama pompaannya makin cepat. Cukup
lama Alex memompanya. Setelah 10 menit, Annisa merasakan penis itu mulai
mengedut, tanda Alex akan ejakulasi.
“Nis….akuuu…mo…keluar…..aaaahhhhh…uhh….aaaaaaaaaaahhhhhhhh”
erang Alex.
Cret..cret…tak lama kemudian
Annisa merasakan ada cairan hangat yang mengalir di anusnya. Rupanya Alex
mengeluarkan spermanya di anusnya.tampak sperma bercampur darah segar keluar
dari anusnya tatkala Alex mencabut penisnya.
“Nis, bersihin penisku dong”
perintah Alex.
Annisa yang masih lemas menurut,
dan kembali membersihkan penisnya dengan cara mengulumnya.Annisa mengulum penis
itu hingga bersih. Setelah bersih, Alex menggiring Annisa ke ruangan kecil yang
berada di depan kamarnya.
Di dalam ruangan itu terdapat
matras dan rantai yang cukup panjang menempel di tembok.
“Nis, kamu istirahat di sini,
nanti malam teman-temanku kemari. Kamu istirahat dulu. “ kata Alex
“Ya tuan, terima kasih atas
pemberiannya.” Kata Annisa tersenyum manis.
“Oh ya, selama di sini, kamu
harus pake ini” kata Alex seraya merantai satu kaki Annisa.
“Ya tuan. Tapi bagaimana kalo
saya harus buang air?” Tanya Annisa.
“nah itu sudah aku sediakan. Ada
ember kan, kamu buang air di ember itu aja. Kalo mo pub tinggal pub aja” kata
Alex.
“Ya sudah tuan, terima kasih” kata
Annisa tersenyum nakal.
Plak, Alex kembali menepuk pantat
Annisa dan meremasnya dengan gemas dan tersenyum nakal.
“Wah, kamu benar-benar budak sex
ku yang sempurna. Memek dan pantatmu sungguh indah.” Puji Alex pada Annisa.
Annisa yang mulai mencintai Alex merasa tersanjung. “terima kasih tuan, saya
senang jadi budak sex tuan” jawabnya. Alex pun keluar dari ruangan itu, dan
menutup pintu serta menguncinya dari luar. Annisa segera terlelap setelah
kelelahan melayani Alex.
Lanjutkan
BalasHapusAYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK KAMI :
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
SALAM JACKPOT DARI KAMI :)
info menarik
BalasHapus