Arsip Blog

Jumat, 20 September 2013

Serpihan Masa Lalu - Bagian 3


Brussel, Belgia tahun 2008
“Yah itulah awal kakek bertemu nenek. Setelah malam itu, Kakekmenyatakan cinta pada nenek, dan alhamdulillah cinta kakek takbertepuk sebelah tangan.” kata Lekso.
“Oh begitu...lucu juga. Lalu bagaimana dengan orang tua kakek waktuitu ?” tanya Anita.
“Orang tua kakek setuju, dan setahun kemudian kakek menikah. Ketikaitu kakek sudah keluar dari militer dan bekerja sebagai jurnalis.”kata Lekso
“Uhm...perjalanan hidup kakek panjang ya. Tak aku sangka, ternyatakakek berasal dari Indonesia” kata Anita.
“Yah, tapi itu masa lalu cucuku. Di sinilah sekarang kita tinggal.Memang Indonesia negara yang kaya, namun ketika itu keluarga kakektak memiliki tanah. Tanah keluarga kakek setelah penjajahan Jepang ditempati orang, sedangkan surat kepemilikan keluarga kakek hilang.Itulah sebabnya keluarga kakek mau tinggal di sini, memulai kehidupanyang baru. Tapi kakek masih ingat budaya kita, dan masakan Indonesia”kata Lekso.
“Oh jadi itu sebabnya kakek memiliki restoran Indonesia yangsekarang dikelola papa?” tanya Anita.
“Ya...benar. Papamu itu yang mewarisi restoran itu.” kata Lekso.
Anita tersenyum kagum mendengar cerita kakeknya yang selama inidirahasiakannya. Lekso terus bercerita dan sesekali bercanda denganAnita.
Tanpa sepengetahuan Lekso, Rina, ibundanya Anita mendengarkan ceritaLekso. Air mata haru menetes di pipinya. Sepertinya dia familiardengan Rasti.
Akhirnya, sesampainya di rumahnya Rina membuka buku harian ibunya,dan benar ternyata. Rasti yang dimaksud Lekso adalah sahabat ibunya.Sejak penjajahan Jepang di Indonesia, Rasti seperti menghilang ditelan bumi. Ibunya hanya menulis, kala itu Rasti di bawa tentaraJepang setelah suaminya terbunuh dalam peperangan melawan Jepang.Rina teringat akan Henny, sahabat SMA nya yang kini tinggal diJepang. Akhirnya, Rina mengirim email dan melampirkan foto Rastikepada Henny.
Dua hari kemudian, Rina mendapat balasan dan sungguh mengejutkan,Rasti telah berganti nama menjadi Yuki Harada, yang kini sudahtinggal bersama Anak dan cucunya di daerah Kawasaki, Jepang.
Akhirnya, dengan berbekal kabar itu, Rina meminta izin suaminya untukmenemui sahabatnya Henny dengan membawa serta Anita. Suaminyamengizinkan. Terbanglah Rani ke Jepang. Dengan diantar Henny,sampailah mereka di sebuah rumah berukuran sedang di daerah kawasaki.Di rumah itu, tinggallah seorang nenek dan bersama anak dan cucunya.Setelah pintu di ketuk, seorang ibu muda membuka pintu.
***”おはようございます、真の住宅結城原田は何ですか?”tanya Henny

(***”Selamat pagi, apa benar ini kediaman Yuki Harada ?” tanyaHenny)
***”はい、それはそうです。申し訳ありませんが、あなたは何ですか?”tanya ibu muda itu.
(***”Ya, benar. Maaf anda siapa ?” tanya ibu muda itu.)
***”川崎綾ヘニー、インドネシアの市民生活は、私の友人ユキ浜田を満たすために提供したいと考えて”kata Henny seraya memperkenalkan Rina dan Anita.
(***”Saya Henny, warga negara Indonesia yang tinggal di daerahKawasaki ingin mengantarkan teman saya menemui Yuki Hamada” kataHenny seraya memperkenalkan Rina dan Anita)
***”私は浜崎、義理のユキの母。私は簡単に彼を呼び出す。”kata ibu muda itu menuju halaman belakang)
(***”Saya Ayumi, menantu ibu Yuki. Sebentar saya panggil beliau.”kata ibu muda itu menuju halaman belakang.)
Tak lama kemudian, ibu muda itu muncul bersama seorang nenek dan cuculaki-lakinya.
Nenek yang tampak sehat itu mempersilahkan masuk. Masuklah merekabertiga. Rina menceritakan ikhwal kedatangannya, dan berceritatentang Lekso dan memberikan foto masa muda Lekso pada nenek itu, danmeneteslah air mata nenek itu. Teringat akan kisah cintanya denganLekso. Dan memang benar, ternyata nenek itulah Rasti yang kinitinggal di Jepang sejak suaminya terbunuh. Dia di tangkap dan hendakdiperkosa serdadu jepang. Namun, Jendral Harada muncul danmenyelamatkannya. Karena merasa berhutang budi, Rasti menerimalamaran Jendral Harada.
Di tahun 1944, Jendral Harada dipanggil pulang ke Jepang untukmempertahankan wilayah jepang dari serangan Amerika. Awalnya Rastiingin tinggal di Indonesia, namun Jendral Harada menginginkan Rastiikut dengannya ke Jepang. Akhirnya, Rasti ikut ke Jepang. Setelahsuaminya meninggal setahun tiga tahun silam, Rasti merasa kesepian,dan teringat akan Lekso.
“Aku ingin melihat Lekso untuk yang terakhir kalinya, nak, sebelumaku meninggal.” kata Rasti dengan bahasa Indonesia yang masihlancar.
Rina terharu mendengar ucapan Rasti, dan dia merencanakan suatukejutan untuk Lekso.
“Ya nek, Kakek juga masih sehat.” kata Anita dengan lucunya.
Rasti tersenyum melihat kelucuan Anita yang kala itu masih berusia 5tahun. Akhirnya, Rina mengungkapkan keinginannya untuk mengajak Rastimenemui Lekso. Rasti menyetujui usulan Rina.
Tiga hari kemudian, Rina, Anita kembali ke Brussel, Belgia bersamaRasti dan keluarganya.
Sesampainya di bandara Internasional di Belgia, mereka dijemput olehErnest, suami Rina. Setelah beberapa saat perjalanan dari bandara,sampailah mereka di rumah Lekso. Ketika itu Lekso sedang bersamadengan Caroline, istri Eugene. Degup jantung Rasti berdegup kencangmelihat Lekso yang ternyata masih sehat. Rasti merasa canggung antarasenang dan khawatir jika Lekso menolak untuk bertemu.
Akhirnya, turunlah mereka dari mobil van yang dikendarai suami Rina.Lekso yang kala itu berbincang dengan Caroline terkejut melihatkedatangan Rina yang membawa seseorang yang seperti pernah dikenalnya.
“Kek, ini Oma Rasti” kata Anita dengan kelucuannya.
Lekso begitu terkejut, ternyata Rasti sudah ada di depannya. Carolineyang kala itu ada di rumah Lekso mempersilahkan Rasti untuk duduk.Tak lupa Caroline memperkenalkan diri. Sungguh aneh awalnya, karenaRasti tak menguasai bahasa Belanda, dan Caroline tak menguasai bahasaJepang. Akhirnya Lekso juga yang menterjemahkan kata kata Carolinepada Rasti, karena keduanya masih lancar berbahasa Indonesia.
Akhirnya, kebekuan mulai cair dan mereka mulai bernostalgia. Tampakpersahabatan diantara mereka kendati berbeda bangsa. Anak dan cucuRasti begitu terharu melihat kebahagiaan ibunya. Begitu pula Rina danErnest.
***”パパが死んだ後、私は母がとても幸せ見ることはありません”kata Ryo suami Ayumi.
(***”Tak pernah ku lihat ibu begitu bahagia setelah papa meninggal”kata Ryo, suami Ayumi.)
***”はい、親愛なる私たちは、彼らの言語を知っていないものの、”kata Ayumi.
(***”Ya sayang, kendati kita tak menegerti bahasa mereka” kataAyumi
**”Zie pa, doet verschillen tussen landen niet in de weg van hunbroederschap” kata Rina.
(**”Lihat pa, perbedaan bangsa tak menghalangi persaudaraandiantara mereka” kata Rina)
**”Ware ma. Ryo is ook goede familie. Papa kreeg hun ongenoegenvriend” kata Ernest.
(**”Benar ma. Keluarga Ryu juga baik. Senangnya papa punya sahabatmereka” kata Ernest)
Malam itu, mereka beramah tamah dan saling memperkenalkan diri,kendatipun berbeda bangsa.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar