Arsip Blog

Jumat, 20 September 2013

Serpihan Masa Lalu - Bagian 2


“Ya, lebih berat daripada tugas kita di KNIL.”kata Robert.
“Aku terima tugas ini karena aku ingin melupakanRasti” kata Lekso.
“Kamu terima tugas ini dengan alasan yang salahjika beralasan seperti itu Lekso. Jadi lelaki jangan cengeng. Kamuharus bisa memaafkan dia jika ingin kamu melupakan Rasti. Semakinkamu membenci semakin ingat ke dia” kata Robert.
“Aku sudah memaafkan dia, tapi setiap malam akubermimpi tentang dia. Bahkan malam kemarin, ketika saya tertidur sayabermimpi dia keguguran dan suaminya kata dia tak pernah membantunyasedikitpun” kata Lekso.
“Lalu kamu masih mencintai dia ?” tanya Robert.
“Tidak, bahkan fikiranku bagaimana saya bertahanhidup di tengah kemelut ini” kata Lekso.
“Uhm...berarti dia ingin bercerita kepadamu,namun....apalah daya. Kamu ada di Belanda saat ini, sedang dia masihdi Hindia” kata Robert.
Semalaman mereka bercakap cakap hingga tak terasafajar sudah menjelang.
Brussel, Belgia tahun 2008
“Kek, kenapa sih jaman dulu koq ada perang ?”tanya Anita.
“Yah..itulah bagian dari sejarah berbagai bangsa didunia ini. Kakek sebenarnya tak suka dengan peperangan, tapi itulahdunia cucuku. Penuh tipu daya” kata Lekso.
“Oh ya, lalu apa yang terjadi di tempat kelahirankakek di Sumatra ?” tanya Anita
“Tak lama setelah di hutan itu, pasukan kakekmendapat bantuan dari gerilyawan Belgia. Kebetulan mereka memilikiradio yang mampu menangkap siaran berita luar negeri. Tahun 1941,tepatnya tanggal 7 Desember 1941, setelah jerman menguasai sebagianbesar wilayah eropa, Jepang membombardir Pangkalan militer Amerika diPearl harbour, dan mereka bertolak ke Indonesia.” kata Lekso.
“Mengapa jepang ikut berperang kek ?” tanya Anitadengan lugunya.
“Karena pasokan minyak Amerika ke Jepang dihentikan.Jepang mencari negara yang menghasilkan minyak, akhirnyamenjajah Indonesia di tahun 1942.” kata Lekso melnjutkan ceritanya.
London, Inggris, tahun 1942
Di malam hari di markas Lekso bersama Robert danEugene mendengarkan siaran radio luar negeri. Betapa terkejutnyatatkala mendengar Jepang telah menguasai Indonesia. Ibukota Indonesiayang awalnya Batavia dirubah menjadi Jakarta. Dan yang lebihmemilukan, banyak rakyat Indonesia yang dipaksa menjadi romusha.Tampak wajah sedih terpancar di wajah Lekso. Dia teringat akankeluarganya.
“*Lekso, I know what you feel. Pray to the God foryour family who leave at Hindia is the best way today. Thank you forsaving my life.” kata Eugene berusaha menghibur Lekso.
(“*Lekso, Aku tahu apa yang kau rasakan. Berdoalahpada Tuhan untuk keluargamu di Hindia(Indonesia) adalah langkahterbaik hari ini. Terima kasih kau sudah selamatkan aku” kataEugene berusaha menghibur Lekso)
“*He love his family eugene” kata Jhonny yangmuncul secara tiba-tiba.
(“*dia itu mencintai keluaganya, Eugene” kataJhonny yang muncul secara tiba-tiba)
“*Yes I knew it. Although I can't speak hislanguage I try to make him calm. He save me twice when I trap onMachine room and when we dive to avoid Nazi's bombarbier from thesky” kata Eugene.
(“*Ya aku tahu. Kendatipun aku tak bisa berbicaradengan bahasanya dia aku coba membuatnya tenang. Dia sudahmenyelamatkan aku dua kali, ketika aku terperangkan di ruang mesindan ketika berenang di bawah laut menghindari tembakan beruntunpasukan Nazi dari udara” kata Eugene)
“Berdoa untuk keluargamu adalah hal terbaik saatini Lekso” kata Robert.
“Ya terimakasih kalian mengerti aku, dan Eugene,aku belum begitu menguasai apa yang kamu bilang, namun aku mengertimaksud kamu. Kamu teman yang baik. Saat ini kalian dan Col. Everhartadalah keluargaku. ” kata Lekso.
Mereka berempat tersenyum senang melihat ketegaranLekso.
*“Lekso, thank you for appreciate. Promise me thatyou will be leave on belgium, to be my family after World War IIend. All my family in Netherland had killed by SS Nazi. So I think ican use my land in Brussel, Belgium to live. I had Apartment buildingin Brussel. About home, don't worry. You can stay on my house for amoment.” kata Eugene.
(*”Terima kasih atas pengertianmu. Berjanjilahbahwa kamu akan tinggal di Belgia, jadi keluargaku setelah PerangDunia II berakhir. Semua kekuargaku terbunuh oleh Pasukan SS Nazi.Aku rasa, tanah keluargaku di Brussel, Belgia bisa kugunakan untukhidup. Aku juga punya bangunan apartemen di Brussel. Masalah rumah,jangan kuatir, kamu bisa tinggal di rumahku untuk sementara” kataEugene)
*“Thank you Eugene” kata Lekso dengan bahasaInggris yang masih kaku.
(*”Terima Kasih Eugene” kata Lekso dengan bahasaInggris yang masih kaku)
*“Yeah, you're welcome. About job, maybe you canwork in Navy for 2 years and after all, you can get a job for yournew life” kata Eugene.
(*”Ya sama-sama. Masalah kerjaan, mungkin kamu bisabekerja di Angkatan laut selama 2 tahun dan setelah itu kamu bisamendapatkan pekerjaan yang bagus untuk masa depanmu” kata Eugene)
*“And for you Jhonny and Robert, what your planafter this world war end ?” lanjutnya.
(*”Dan kau Jhonny dan Robert, apa rencanamu setelahperang ini berakhir ?” lanjutnya)
*“I can start my skills in Industrial Technicianand stay to my hometown in Liverpool” kata Jhonny yangberkebangsaan Inggris.
(*”Aku bisa memulai ketrampilanku di TehnisiIndustri dan tinggal di kampung halamanku di Liverpool” kata Johnnyyang berkebangsaan Inggris.)
*“If me, continue my family's bread factory inHolland, netherland after this war end” kata Robert.
(*”Jika aku, meneruskan pabrik roti keluargaku diHolland, Belanda setelah perang ini berakhir” kata Robert)
*“Uhm, you are has great idea. If each of us notdie on this war, we gathered here and we swicth address before apart.And for you Lekso, you come with me to see your new home” kataEugene yang ternyata orang kaya, namun keluarganya menjadi korbanperang di Belanda.
(*”Hmmm, kalian semua punya rencana yg hebat. Jikatiap tiap kita tidak tewas di peperangan ini, kita berkumpul disinidan bertukar alamat sebelum berpisah. Dan Lekso, ikut aku untukmelihat rumah barumu” kata Eugene yang ternyata orang kaya, namunkeluarganya menjadi korban perang di Belanda)
*”All right then, let's drink for victory and forthis friendship” kata Jhonny seraya menuang minuman ke gelas-gelasdi meja itu.
(*”Baiklah kalo begitu, ayo kita minum untukpersahabatan ini dan kemenangan dalam peperangan” kata Johnnyseraya menuang minuman ke gelas gelas di meja itu.
Mereka secara serempak meminum minuman yang dituangkan Jhonny. Terdengar gelak tawa diantara mereka. Lekso mulaiterhibur dengan mereka.
“Hmmm....biarpun mereka berbeda bangsa namun merekamenganggap saya sebagai sebuah keluarga di kala saya susah.Hmmm...aku mulai senang tinggal disini” kata Lekso dalam hati.
Eropa, Desember 1944
Keadaan telah berbalik. Pasukan Poros (Jerman dan sekutunya) mulaiterdesak di eropa. Kemenangan Pasukan Sekutu telah tampak di berbagaipertempuran di Eropa. Pasukan Sekutu terus memukul mundur PasukanNazi di wilayah eropa hingga tanggal 28 April 1945, Italia menyerahdan disusul Jerman pada tanggal 12 Mei 1945.
London, Inggris 14 Mei 1945
Sesuai dengan perjanjian awal, Kolonel Everhart, Lekso, Eugene,Robert dan Johnny bertemu di tempat itu. Tampak kebahagiaan di wajahmereka karena Perang Dunia II yang begitu dahsyat menampakkan tandaakan usai. Mereka merayakan menyerahnya Italy dan Jerman dengansenang.
*”Thank's God we still alive. Uhm...this war left so many sacrifiedand cries, hope we could be start again and continue our live...”kata Col. Everhart dengan gembira.
(*”Puji Tuhan, kita masih hidup. Uhm..peperangan ini menyisakanbegitu banyak pengorbanan dan air mata. Kita berharap dan melanjutkanhidup dan memulainya dari awal....” kata Kolonel Everhart.
“*Aye...for a better live” kata Lekso, Robert, Eugene dan Jhonnybersamaan
(*”Setuju, untuk kehidupan yang lebih baik” kata Lekso, Robert,Eugene dan Jhonny bersamaan)
Mereka berlima merayakan dengan minum softdrink, dan menceritakanpengalaman masing masing. Singkat cerita, mereka pun bertukar alamatdan beberapa diantara mereka memutuskan untuk keluar dari militer dankembali menjadi rakyat sipil. Kolonel Everhart memutuskan untukkeluar dari militer dan menjadi petugas pemadam kebakaran diAmsterdam, Belanda. Robert memutuskan untuk keluar dari militer dankembali ke Holland untuk meneruskan usaha orang tuanya di pabrik rotiyang cukup populer di Belanda. Sedangkan Jhonny, Eugene dan Leksotetap bergabung di militer. Jhonny bergabung di angkatan udaraInggris dan bertugas di London, sedangkan Eugene dan Lekso tetapbergabung di AL belanda.
*”Now is the time we parted friends. Good luck withyour respective dreams” kata Col. Everhart.
(*”Kini waktunya kita berpisah teman-teman. Semoga sukses denganimpian kalian masing-masing” kata Kolonel Everhart)
*”Aye ! Let us capture this encounter with photo”kata Eugene yang memanggil seorang serdadu yang membawa kamera.
(*”Setuju. Ayo kita abadikan pertemuan ini dengan foto” kataEugene yang memanggil seorang serdadu yang membawa kamera.)
Mereka berlima berpose, dan serdadu itu pun memotret mereka berlima.Setelah selesai, mereka memberikan alamat mereka pada serdadu itu danmeminta foto tersebut dikirim ke alamat itu. Serdadu itupunmenyetujuinya.
Kembali ke jaman modern
“Itulah cucuku awalnya kakek mendapatkan rumah ini.Itu dari tetangga depan rumah kita yang barusan meninggal, Eugene.”kata Lekso.
“Lalu, bagaimana dengan ayah, ibu dan saudara kakeksetelah perang berakhir ?” tanya Anita.
“Ketika tanggal 19 Agustus 1945, kakek ditugaskanuntuk bergabung dengan angkatan laut Inggris untuk ke Indonesia,untuk melucuti senjata Jepang” kata Lekso.
“Lalu kakek bertemu dengan keluarga kakek ?”tanya Anita.
“Ya, kakek bertemu dengan keluarga dan saudarakakek. Syukurlah mereka semua masih hidup, namun kakek sedih merekakehilangan tempat tinggal, dan Ayah kakek sakit sangat parah.” kataLekso.
“Lalu, apa yang kakek lakukan ?” tanya Anita.
“Ketika itu, Eugene, teman kakek yang kala itumasih ikut di kemiliteran meyuruh saya membawa mereka semua ke rumahini. Karena tak ada pilihan, akhirnya mereka setuju. Kapten punmengijinkan mereka dibawa mengingat bagi mereka keluarga kelasimereka adalah keluarga mereka. Akhirnya, setelah beberapa hari, kapalitu meninggalkan Indonesia dan bertolak ke Belgia. Di sinilah awalkehidupan baru keluarga kakek, dan keluarga kita.” kata Lekso
“Oh, jadi Opa Eugene yang menampung keluarga kakekwaktu itu ?” tanya Anita.
“Ya, Itulah sebabnya Opa dan Oma Eugene seringkemari. Bahkan yang mengurus kewarganegaraan Ayah, Ibu, dan Amir,saudara kakek satu-satunya ya Opa Eugene. Kami sangat akrab bagaikeluarga, karena kala itu Eugene tinggal sebatang kara. Dia anaktunggal dari orang yang sangat kaya. Itulah sebabnya dia maumenampung keluarga Kakek, dan dengan jasa beliau itulah alm. Ayah danibu kakek memiliki kehidupan yang lebih baik. Oma Eugene juga lahyang membangun apartemen untuk pelajar Indonesia yang dikelola olehOpa Amir, kakak kakek ini. Semoga Allah menerima kebaikan Opa dan OmaEugene” kata Lekso.
“Iya kek, Anita senang punya tetangga seperti OmaEugene. Cucunya juga baik pada Anita” kata Anita dengan senyummanisnya.
“Aamiin. Lalu bagaimana dengan Rasti kek ?” tanyaAnita.
“Kakek waktu itu juga ke kota malang. Namun kota Malang banyakmengalami perubahan. Kakek berusaha mencari Rasti namun tak ada kabarmengenai dia” kata Lekso dengan sedih.
“Owh...lalu kenapa kakek masih terpikir dia ?” tanya Anita.
“Itulah yang membuat kakek sedih. Kakek masih sering bermimpitentang dia, sejak nenek meninggal” kata Lekso.
“Lalu, apakah kakek mencintai nenek ?” tanya Anita.
“Tentu saja cucuku. Nenek mu adalah wanita yang tak kakek lupakan.”kata Lekso.
“Bagaimana kakek bertemu dengan nenek ?” tanya Anita.
“Begini ceritanya “ kata Lekso ceritanya.
Brussel, Belgia Desember 1956
Kala itu Eugene melangsungkan acara pernikahan dengan kekasihnya,Caroline. Sebagai keluarga, Lekso ditunjuk menjadi pendampingpengantin pria oleh Eugene. Malamnya, Eugene mengadakan pestabujangan, yang dihadiri oleh sahabat sahabatnya termasuk Everhart,Robert dan Jhonny. Di dalam pesta itu, tinggal Lekso yang belummenikah. Kala itu, seorang gadis keturunan mesir terus memandangiLekso. Eugene mengetahui hal itu berbisik pada Lekso.
**”Lekso, is er een mooie vrouw staren op je.Wie draagt een rode jurk” kata Eugene sambil menunjuk ke arahwanita itu.
(**”Lekso, ada wanita cantik yang memandangi kamu. Itu yang bergaunmerah” kata Eugene sambil menunjuk ke arah wanita itu)
Lekso pun menoleh ke arah wanita itu. Tampak kekaguman sekaligusketidak percayaan diri setelah memandang wanita tersebut. Baginyawanita itu terlalu cantik untuk dirinya.
**”Eugene, ze is heel mooi, wie is zij?” tanyaLekso
(**”Eugene, dia sangat cantik, siapa dia ?” tanya Lekso)
**”Lekso, hij was mijn beste vriend aan deUniversity Of London. Ze moslims zoals jij, waarom ga je nietproberen hem te benaderen?” tanya Caroline yang kala itu bersamaEugene.
(**”Lekso, dia sahabatku di University Of London. Dia muslimsepertimu, kenapa tak coba kau dekati dia ?” tanya Caroline yangkala itu bersama Eugene)
**”Ik geloof niet dat ik in verlegenheidgebracht ...” kata Lekso pada Caroline.
(**”Aku malu...gak percaya diri” kata Lekso pada Caroline)
**”Akila, hier. Broer iparku willen kennismaken”kata Caroline memanggil wanita bergaun merah itu.
(**”Akila, kemari. Adik iparku ingin berkenalan” kata Carolinememanggil wanita bergaun merah itu)
Wanita itu menghampiri mereka. Lekso takjub melihat kecantikan Akila.Singkat cerita, Akila memperkenalkan dirinya pada Lekso. RupanyaAkila juga menaruh simpatik pada Lekso.
**”Ik Akila, vriend Caroline bij de Universiteitvan Londen. Mijn vader werkte in de oliemaatschappij, en de kans wasop plicht in België” kata Akila dengan senyum manisnya.
(**”Saya Akila, sahabat Caroline di University Of London. Ayahkubekerja di perusahaan perminyakan, dan kebetulan sedang dinas diBelgia.” kata Akila dengan senyum manisnya)
**”Ik Lekso. Ik weet dat in het leger en Eugene,en worden we broers na de Tweede Wereldoorlog eindigde” kata Leksodengan gugup karena begitu kagum dengan kecantikan Akila.
(**”Saya Lekso. Saya dan Eugene kenal di kemiliteran, dan kita jadisaudara setelah Perang Dunia II berakhir.” kata Lekso dengan gugupkarena begitu kagum dengan kecantikan Akila)
**”Leuk om kennis te maken met je Lekso” kataAkila.
(**”Senang berkenalan denganmu Lekso” kata Akila)
**”hoe is ze Akila. Blij dat je hier tepresenteren. Bedankt voor je komst. Trouwens, wanneer ga je volgen?”tanya Caroline pada Akila.
(**”Bagaimana kabarnya Akila. Senang kamu hadir di sini. Terimakasih atas kedatangannya. Omong omong, kapan kamu menyusul ?” tanyaCaroline pada Akila)
**”Uhm ... hoe gaat het met je? Als ik met jetrouwen en Eugene kwam ja. Oke, ik wil naar huis, mijn moeder alleenthuis” kata Akila.
(**”Uhm...bagaimana ya? Kalo nanti aku nikah kamu dan Eugene datangya. Oke aku mau pulang dulu, ibuku sendirian di rumah” kata Akila)
**”Okay wees voorzichtig op de weg, Lekso, jeAkila tussen thuis” kata Eugene tersenyum pada Lekso
(**”Oke hati-hati di jalan, Lekso, kamu antar Akila pulang ya”kata Eugene tersenyum pada Lekso)
**”Dank u, kan ik alleen naar huis gaan” kataAkila malu malu.
(**”Terima kasih, aku bisa pulang sendiri” kata Akila malu malu)
**”Al, niet verlegen zijn ... Lekso een betere.Ik garandeer dat hij gak u kwaad doen” kata Caroline yang berusahamencomblangkan Lekso dengan Akila.
(**”Sudah, jangan malu-malu...Lekso orangnya baik. Saya jamin diagak berbuat yang jahat ke kamu” kata Caroline yang berusahamencomblangkan Lekso dengan Akila)
Akhirnya, dengan malu-malu Lekso mengantar Akila pulang ke rumahnyadengan mengendarai mobil Eugene. Rumah Akila cukup jauh dari kediamanEugene. Di dalam mobil Lekso sempat memandangi kecantikan Akila.Akila pun sempat mencuri pandang dan mengagumi ketampanan Lekso.Berawal dari sini bunga cinta Akila pada Lekso tumbuh.
Sesampainya di sana, Akila mengajak Lekso masuk ke rumah Akila.Disitu, Akila memperkenalkan Lekso pada ibunya. Ibunya sangat senangdengan kedatangan Lekso, terlebih setelah tahu Lekso seorang muslim.Agak lama Lekso berada di rumah Akila. Setelah dirasa malam, Leksoberpamitan pada Akila dan ibunya untuk pulang.

.......Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar